SENAYAN, KABAR BENGGAWI – Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menyatakan Indonesia Berduka atas gugurnya 1.000 orang lebih tenaga kesehatan (Nakes) karena Covid-19. Ia mengaku sangat prihatin dan menyampaikan duka mendalam, sebab dokter maupun perawat merupakan ujung tombak yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
”Nakes adalah kita. Ketika Nakes sakit maka kita pun sakit. Ketika Nakes tidak selamat, Indonesia tidak selamat. Perang melawan Corona hari-hari ini harus kita menangkan. Indonesia harus menang. Indonesia tidak boleh kalah,” ujar Gus Muhaimin dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Senin (19/7/2021).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih menyebabkan sedikitnya 73.582 korban jiwa. Dari jumlah itu, ternyata tenaga kesehatan, baik dokter maupun perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19 cukup tinggi, mencapai hampir 1.000 orang.
Mengacu pada data Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), per 18 Juli 2021, ada sebanyak 545 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19. Sementara data dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sekitar 7.392 perawat yang terkonfirmasi positif, suspek sebanyak 309, dan mereka yang gugur sebanyak 445 perawat.
Jika dihitung secara total seluruh tenaga kesehatan (Nakes) yang meninggal dunia mengacu pada data Pusara Digital LaporCovid-19 per 18 Juli 2021 mencapai 1.439 orang. Rinciannya, dokter sebanyak 545, bidan 226, apoteker 47, perawat 445, sanitarian 5, tenaga farmasi 3, dokter gigi 46, petugas ambulans 3, rekam radiologi 9, terapis gigi 3, epidemiolog 2, fisikawan medik 1, entomolog 1, ATLM 43, elektromedik 3, dan tenaga medis lainnya 57 orang.
Pimpinan DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini menambahkan para Nakes, seperti dokter maupun perawat, telah memberikan segalanya untuk Indonesia. Karena itu, banyaknya Nakes yang gugur tentu menjadi duka bagi bangsa ini.
Halaman : 1 2 Selanjutnya