Dinas Pariwisata Bicara Pelestarian Gedung Kuno
Kepala Dinas Pariwista dan Kebudayaan Kab. Banggai Laut Ruslan Tolani [Foto: Ist]
BALUT, KABAR BENGGAWI– Menjelang momentum adat penjemputan telur Maleo (Malabot Tumbe) yang bakal digelar Desember, pembicaraan seputar issue-issue budaya memang kembali menguat.
Di antara topik yang hangat dibicarakan adalah kekhawatiran bakal tergerusnya warisan gedung-gedung kuno seiring geliat pembangunan kawasan.
Sebagaimana diberitakan media ini beberapa waktu lalu, pihak dinas pariwisata Balut termasuk yang disentil warga karena menggunakan rumah kuno bekas kediaman Jogugu Banggai sebagai kantor.
Wacana itu akhirnya mendapat respon Kepala dinas Pariwisata kabupaten Banggai Laut, Ruslan Tolani.
“Gedung ini hanya di pakai sementara. Pembangunan kantor baru sudah kami usulkan dan sedang dalam proses tindak lanjut,” ungkapnya Senin (12/10).
Dia juga menjelaskan bahwa meski ada proyek rehabilitasi kantor, pihaknya tetap menjaga agar tidak menyentuh apalagi merubah konsep bangunan yang sudah ada.
“Kamipun punya komitmen yang sama dalam hal menjaga warisan budaya semaksimal mungkin,” tegasnya.
Menguatkan pernyataannya, Ruslan menjelaskan sejumlah langkah yang telah diupayakan Disparbud untuk pelestarian bangunan-bangunan lama.
Dijelaskan, pihaknya sudah merampungkan site plan rencana penataan gerbang dan halaman istana keraton Banggai. termasuk gerbang bersama konsultan dan adat.
“Untuk site plan gerbang dan halaman keraton, pihak konsultan bahkan sudah presentasi bersama tokoh adat setempat,” pungkasnya. (Sbt)