Kantor Bupati Banggai Kepulauan (Ist)
BANGKEP, KABAR BENGGAWI – Keadaan Kabupaten Banggai Kepulauan kian hari, kian kibang kibut, sejumlah elite pimpinan daerah disebut-sebut gagal memimpin daerah itu. Mulai dari silang pendapat legislatif dan eksekutif memicu compang-campingnya pengesahan APBD hingga kegaliban saban tahun tak mampu menaikan Pendapatan Asli Daerah atau PAD. Sejumlah spekulasi bias bermunculan dikalangan publik, apakah Banggai Kepulauan masih mampu mempertahankan status otonomi daerah ataukah akan kembali ke Kabupaten induk.
Ketua Fraksi PAN DPRD Banggai Kepulauan, Mustaqim Moidady menyatakan keraguannya tentang status otonomi Banggai Kepulauan di tahun 2024. Hal itu dikaitkannya grafik PAD yang tidak mengalami kenaikan sejak awal pemekaran.
“Kemungkinan besar daerah-daerah yang tidak mampu menaikkan standar pendapatan asli daerahnya, termasuk kita, akan di gabung dengan kabupaten lain,” terang Mustaqim pekan lalu, saat membacakan pandangan fraksinya dalam Paripurna LKPD tahun 2020,
Keraguan Mustaqim tersebut didasarkannya pada pelaksanaan evaluasi otonomi daerah dan evaluasi regulasi yang akan berakhir tahun 2022. Karena itu, ketika hasil evaluasi menunjukkan standar PAD berada pada posisi stagnan, maka tidak menutup kemungkinan, kata dia, Banggai Kepulauan akan digabung ke kabupaten lain.
Menurut Ketua Badan Kehormatan DPRD Bangkep itu, selama ini pemerintah daerah belum terlalu serius membedah dan membentuk tim khusus yang bertujuan mengevaluasi pendapatan daerah. Sebab berdasarkan LKPD yang dibacakan Bupati, kata dia, PAD belum pernah mengalami kenaikan selama 22 tahun usianya.
Dalam rapat itu disampaikan PAD Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2020 berdasarkan LKPD yang disampaikan Bupati, terealisasi hingga mencapai Rp. 36.213.331.404 dari anggaran sebesar Rp. 34.012.039.869.
“Olehnya itu pak bupati, marilah dalam kondisi seperti ini janganlah kita bermain-main lagi, marilah kita serius, marilah kita betul-betul menyelamatkan kabupaten ini, kalau tidak, saya tidak yakin kabupaten kita ini di tahun 2024 masih bernama Banggai Kepulauan,” tegas Mustaqim.
Halaman : 1 2 Selanjutnya