Mengapa Jumlah Perokok Remaja di Indonesia Terus Bertambah?

- Jurnalis

Selasa, 25 Juni 2024 - 21:09 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KABAR BENGGAWI – Setelah beberapa minggu berhenti merokok, paru berfungsi lebih baik. Dampaknya, bisa mengurangi batuk dan sesak napas sebagai dampak ikutan dari merokok.

Konsumsi rokok merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes mellitus dan merupakan penyebab kematian utama di dunia, termasuk di Indonesia. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif terus bertambah.

Saat ini jumlahnya diperkirakan telah mencapainya 70 juta orang, mirisnya sebanyak 7,4 persen di antaranya adalah perokok di rentang usia 10-18 tahun. Anak dan remaja merupakan kelompok dengan peningkatan jumlah perokok yang paling signifikan. Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2019 menunjukkan, prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13–15 tahun naik dari 18,3 persen pada 2016 menjadi 19,2 persen di 2019.

BACA JUGA :  Sah! Presiden Prabowo Teken PP Penghapusan Kredit Macet UMKM

Pada data SKI 2023 menunjukkan bahwa kelompok usia 15–19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak (56,5 persen), diikuti usia 10–14 tahun (18,4 persen). “Kita dihadapkan pada bahaya pertumbuhan perokok aktif di Indonesia, terutama pada anak remaja,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eva Susanti dalam diskusi daring Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024 di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Pesatnya pertumbuhan perokok aktif tak lepas dari masifnya industri rokok di tanah air memasarkan produk mereka di masyarakat melalui media sosial terutama dampaknya kepada anak dan remaja. Tak jarang, industri rokok menjadi sponsor berbagai event yang melibatkan remaja, seperti festival musik dan olahraga.

BACA JUGA :  Sulteng Raih Peringkat 4 Nasional pada Indeks Keterbukaan Informasi Publik

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Amurwarni Dwi Lestariningsih pun turut berkomentar. Dia mengatakan, iklan di media luar ruang dan internet berpengaruh besar terhadap peningkatan perilaku anak untuk merokok.

“Industri selalu membuat hal-hal yang menarik untuk mengajak anak-anak sebagai pengguna atau konsumen. Nah, bagaimana kita bisa melindungi anak-anak tidak menjadi pengguna rokok ini,” katanya.

Dokter spesialis kejiwaan Fitri Dona Nainggolan menyebutkan, perokok umumnya kesulitan menghentikan kebiasaannya itu lantaran telah merasa nyaman ketika merokok dan menjadi gelisah saat tidak melakukannya. Dengan kata lain telah menjadi sebuah adiksi.

Memulai untuk berhenti merokok menjadi langkah tepat guna memberi kesempatan kepada organ-organ vital untuk melakukan pemulihan seperti jantung, paru, dan ginjal. Berhenti merokok juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, manfaat dapat memberikan perubahan positif kepada tubuh.

BACA JUGA :  Penyampaian LPPD Tahun 2024, Pjs. Gubernur Novalina : Pentingnya Keakuratan Data Pelaporan

Mengutip Hindustan Times, ada tujuh manfaat berhenti merokok seperti diulas oleh pakar kesehatan Yashoda Hospitals Hyderabad, Viswesvaran Balasubramanian. Pertama adanya peningkatan sirkulasi karena dalam 20 menit ketika berhenti merokok, tekanan darah dan detak jantung perlahan turun. Ini memberi kesempatan lebih banyak kepada oksigen masuk ke organ lainnya.

Selain itu akan membuat paru berfungsi lebih baik dan ini terjadi setelah beberapa minggu berhenti merokok. Dampaknya, bisa mengurangi batuk dan sesak napas sebagai dampak ikutan dari merokok. Berhenti merokok juga mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan indera perasa dan penciuman. Dampaknya, orang yang berhenti merokok dapat lebih menikmati aroma dan bau lebih jelas. Umumnya, napsu makan menjadi meningkat dan dapat menjalani pola hidup lebih sehat.

Follow WhatsApp Channel www.kabarbenggawi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Rekomendasi untuk Anda

Sah! Presiden Prabowo Teken PP Penghapusan Kredit Macet UMKM
Penyampaian LPPD Tahun 2024, Pjs. Gubernur Novalina : Pentingnya Keakuratan Data Pelaporan
Sulteng Raih Peringkat 4 Nasional pada Indeks Keterbukaan Informasi Publik
Diduga Selewengkan Dana BOS Afirmasi, Kejari Banggai Laut Tetapkan Sekwan Banggai Kepulauan jadi Tersangka
KPU RI : Anggaran Hibah Pilkada 2024 Capai Rp28,6 Triliun
Pertimbangkan Sosialisasi ke Masyarakat, Kemenhub Tunda Penyesuaian Tarif Penyeberangan
Presiden Prabowo Subianto Dorong Kemandirian Energi dan Optimalisasi Subsidi Tepat Sasaran
Badan Legislasi DPR RI Usulkan Pencalonan Pilkades Pakai Partai Politik
Berita ini 40 kali dibaca