Indonesia Menuju Superpower Ekonomi Baru

- Jurnalis

Selasa, 8 Oktober 2024 - 13:33 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia Menuju Superpower Ekonomi Baru

Indonesia Menuju Superpower Ekonomi Baru

“Sekarang kita telah masuk ke abad Asia, pergeseran dari Barat menuju ke Asia. Growth  pertumbuhan ekonomi juga bergeser semuanya ke Asia. Dan diprediksi, diperkirakan, di Asia nanti akan ada tiga kekuatan ekonomi baru, superpower ekonomi tiga negara yang diperkirakan; India, Cina, dan Indonesia,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.

BACA JUGA :  Airlangga : PT Sritex akan Tetap Berjalan dan Karyawan Tidak di PHK

Namun, ia juga mengingatkan bahwa untuk mencapai hal tersebut, Indonesia harus memenuhi berbagai syarat dan menghadapi banyak tantangan yang harus dilalui.

Oleh sebab itu, imbuhnya, menjaga optimisme menjadi penting dalam menghadapi berbagai tantangan global, seperti dampak perubahan iklim, perlambatan ekonomi dan peningkatan ketegangan geopolitik yang mempengaruhi perekonomian dunia, termasuk perekonomian Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meski demikian, sambungnya, Indonesia masih menunjukkan performa ekonomi yang positif. Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia masih di sekitar angka 27 sampai 2,8 persen, sementara Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen

“Saya sampaikan optimisme itu penting. Jangan kita terjebak pada rasa pesimisme karena ketidakpastian global, karena geopolitik, dan lain-lainnya,” tegasnya.

BACA JUGA :  KPU RI : Anggaran Hibah Pilkada 2024 Capai Rp28,6 Triliun

Presiden mengatakan Indonesia memiliki  modal  besar untuk bisa masuk menjadi negara maju. Ia menyebutkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di angka 5,08 persen pada kuartal kedua 2024, inflasi masih bisa dikendalikan di sekitar angka 2-3 persen, Indeks Keyakinan Konsumen berada di angka 124,4 serta spending index dengan tren yang meningkat dari 145,8 di kuartal ketiga 2023 menjadi di 234,8 di kuartal ketiga 2024.

“Artinya secara Year on Year naik sangat tinggi sekali. Dan saat ini GDP per kapita kita sudah mencapai 5.060 [dolar AS],  dan kita harapkan lima tahun ke depan bisa berada di atas 7.000 [dolar AS], sepuluh tahun ke depan bisa di atas 9.000 [dolar AS], dan seterusnya. Inilah yang harus kita jaga,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Keinginan Indonesia Gabung BRICS Perlu Didukung

Presiden juga menyoroti pentingnya hilirisasi dan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing Indonesia.

“Hilirisasi itu menjadi sangat penting, nilai tambah itu sangat penting. Tetapi yang kedua juga digitalisasi juga menjadi hal yang sangat penting. Satu hilirisasi, yang kedua digitalisasi,” kata Presiden.

Menurut presiden, infrastruktur digital harus diperkuat dengan fokus pada pengembangan data center, sistem pembayaran digital, serta digital analytics.

Follow WhatsApp Channel www.kabarbenggawi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Rekomendasi untuk Anda

KPU RI : Anggaran Hibah Pilkada 2024 Capai Rp28,6 Triliun
Pertimbangkan Sosialisasi ke Masyarakat, Kemenhub Tunda Penyesuaian Tarif Penyeberangan
Presiden Prabowo Subianto Dorong Kemandirian Energi dan Optimalisasi Subsidi Tepat Sasaran
Badan Legislasi DPR RI Usulkan Pencalonan Pilkades Pakai Partai Politik
Rp139,4 Triliun Dipersiapkan untuk Swasembada Pangan di 2025
Indonesia-Australia Sepakati Buat Kemitraan Strategis di bidang Ekonomi dan Keamanan Siber
Program Makan Bergizi Libatkan Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi
Airlangga : PT Sritex akan Tetap Berjalan dan Karyawan Tidak di PHK
Berita ini 30 kali dibaca