Jurusan Biologi UNG, Intens Lakukan Penanaman Mangrove
Foto Penanaman Mangrove (Foto Ist)
BALUT, KABAR BENGGAWI – Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan penanaman mangrove di kawasan konservasi Cagar Alam Tanjung Panjang (CATP), di Desa Siduwonge, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Kamis (1/10) kemarin.
Kegiatan ini mendapat dukungan Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda), Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara Seksi Wilayah II Gorontalo, serta Pemerintah Desa Siduwonge.
Dikutip dari Dulohupa.id Kepala BKSDA Wilayah II Gorontalo, Sjam Suddin Hadju mengatakan, jika kegiatan tersebut dilakukan untuk memulihkan ekosistem mangrove yang telah dirusak di kawasan CATP. Ini Juga sebagai bentuk komitmen untuk mempertahan kawasan CATP agar tetap menjadi wilayah konservasi, seperti yang telah disepakati oleh berbagai pihak melalui forum diskusi yang dilakukan pada tahun-tahun kemaren.
“Kami dipercayakan oleh BPDAS-HL, untuk melakukan pemulihan ekosistem sebanyak sepuluh hektare lahan di tempat ini,” ujar Sjam di sela-sela kegiatan, Kamis (1/10/2020).
Saat ini kata Sjam, sekitar 3.129,48 hektare luasan hutan mangrove atau sebesar 93.31% alih fungsikan menjadi kawasan tambak.
Foto Penanaman Mangrove (Foto Ist)
Peneliti dari Pusat Kajian Ekologi Pesisir berbasis Kearifan Lokal (PKEPKL) Jurusan Biologi, Universitas Negeri Gorontalo, Abubakar Sidik Katili, mengatakan, nilai serapan karbondioksida di kawasan mangrove yang ada di Kabupaten Pohuwato saat ini dapat dikategorikan rendah, hal ini dapat disebabkan oleh semakin menurunnya luasan tutupan hutan mangrove akibat adanya alih fungsi kawasan yg kurang mempertimbangkan penyediaan kawasan penyanggah dan green belt (jalur hijau) mangrove Terutama di kawasan Cagar Alam Tanjung Panjang (CATP) Kecamatan Randangan, Pohuwato.
Harapannya dengan adanya penanaman mangrove yang dilaksanakan ini dapat mengembalikan secara bertahap kemampuan & potensi kawasan ini menjadi salah satu kawasan yang menyerap karbon,
Selain itu Mangrove dapat memberikan kontribusi dalam menahan cepatnya dampak perubahan iklim. Hanya di Tanjung Panjang menjadi harapan untuk Pohuwato karena kawasan ini masih memiliki bentangan mangrove yang cukup luas, walaupun saat ini terjadi penurunan jumlah tutupan dan jumlah jenis mangrovenya. MAN