JAKARTA, KABAR BENGGAWI – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja negara masih terakselerasi naik. Realisasi Belanja Negara Tahun 2023 mencapai Rp3.121,9 triliun melampaui alokasi APBN 2023 (102,0% dari APBN 2023 atau 100,2% dari Perpres 75/2023). Jumlah ini meningkat 0,8% dari realisasi tahun 2022 yang sebesar Rp3.096,3 triliun.
“Kita lihat tahun 2022 itu belanja negara mencapai Rp3.096 triliun, pertama kali belanja negara tembus Rp3.000 triliun. Tahun 2023 dianggarkan Rp3.061 triliun, kemudian di Perpres dinaikkan menjadi Rp3.117 triliun. Realisasinya di Rp3.121 triliun,” ungkap Menkeu dalam Konferensi Pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023 di Jakarta, Selasa (02/01).
Realisasi Belanja Negara terdiri atas realisasi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) dan Transfer ke Daerah (TKD). BPP mencapai Rp2.240,6 triliun (99,7% terhadap APBN 2023 atau 97,3% dari Perpres 75/2023), terkontraksi 1,7% dari realisasi tahun 2022. Hal ini disebabkan menurunnya realisasi belanja non K/L meski belanja K/L tetap terakselerasi tumbuh 6,3%.
“Yang agak turun belanja non K/L ini karena faktor harga komoditas, terutama minyak, yang menyebabkan belanja untuk kompensasi menjadi lebih rendah dari yang dianggarkan. Karena tadi kan kita menyebutkan asumsi harga minyak di APBN awal itu USD90/barel. Ternyata realisasinya hanya di USD78/barel. Kalau dibandingkan tahun lalu, belanja untuk non K/L ini mengalami kontraksi 9%,” jelas Menkeu.
Halaman : 1 2 Selanjutnya