BANGGAI, KABAR BENGGAWI – Proyek pembangunan gedung kelas baru SDN 2 Banggai menuai sorotan tajam. Nasib belajar mengajar imbas dari pekerjaan diduga serampangan alias asal jadi di proyek itu tak menentu, proyek yang digarap CV Karya Persada Utama dan konsultan pengawas PT Kingstom Teknikama Konsultan menyisahkan banyak persoalan.
Sejumlah kalangan menuding serampangannya proyek SDN 2 Banggai itu diduga disebabkan konsultan dan pelaksana proyek yang grasah-grusuh dalam pelaksanaanya.
Wartawan KabarBenggawi beberapa kali menyambangi saat proses awal pembuatan gedung berlantai dua itu, memang secara kilas proyek tahun 2022 dengan menggunakan DAU itu terkesan asal jadi, musababnya mulai prosedur pengecoran struktur pondasi yang putus-putus alias mengangkangi prosedur, dengan proses pengecoran seperti itu umur beton berbeda dan kekuatannya dipastikan lemah. Jelas hal ini menimbulkan tanda tanya terkait sistem pengawasan yang dilakukan konsultan saat itu.
Ditempat lain, terlihat beberapa kolom struktur yang ukurannya tak seimbang, tak hanya itu, plafond gedung yang jika di lihat lebih teliti ada yang nyaris terlepas dari rekatannya, itu terbukti proses Pelaksanaan dan Pengawasan proyek milik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga berjalan tidak sesuai rencana.
Dengan proses pengerjaan proyek yang diduga serampangan, sejumlah kalangan mendesak Kejaksaan Negeri Banggai Laut (Kejari Balut) untuk turun melakukan audit investigasi menyeluruh pada pihak terkait untuk membongkar indikasi dugaan main-main pada proyek yang sudah menguras kas daerah sebesar Rp2.775.508.000. (Dua Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Lima Ratus Delapan Ribu Rupiah).
Selain Kejaksaan, Pemkab juga perlu menguji kelayakan seluruh proyek itu agar kelak tidak menggangu ataupun membahayakan saat proses belajar mengajar.
Halaman : 1 2 Selanjutnya