BANGGAI, KABAR BENGGAWI – Antrian panjang Pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus terjadi di Dua Stasion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Banggai Laut yakni SPBU Kota Banggai dan SPBU Desa Timbong.
Meski sebelumnya telah diberitakan di berbagai koran dan media, namun sampai saat ini belum ada pengawasan dan penertiban baik dari kepolisian maupun Pemerintah Daerah terkait maraknya antrian dan dugaan penyalahgunaan BBM Bersubsidi jenis pertalite ini.
Tak heran, masyarakat menilai Pihak berwenang seakan menutup mata alias lalai terkait dugaan Penyalahgunaan BBM bersubsidi yang sedang marak di Banggai Laut. Sebab hal itu sudah terihat jelas dengan diperjual belikannya BBM jenis pertalite secara bebas di kios-kios dengan harga yang cukup tinggi Rp. 13.000 sampai 15.000 per liter.
Tak pelak berbagai spekulasi publik menilai bahwa ada dugaan pembiaran dari pihak berwenang.
Berdasarkan informasi dan pantauan wartawan dilapangan beberapa pekan terakhir ini, terlihat antrian panjang tersebut didominasi para pengendara yang mengisi BBM jenis pertalite secara berulang-ulang atau biasa disebut pelangsir.
Nantinya BBM tersebut diduga ditimbun di salah satu tempat, seperti di belakang rumah atau didalam rumah. Yang kemudian dijual kembali kepada para pengecer.
Padahal jumlah pasokan BBM didua SPBU di Kabupaten Banggai Laut itu, Berdasarkan informasi diterima media ini mendapatkan jatah 8 ton per hari.
Dari jumlah tersebut, harusnya BBM bersubsidi jenis pertalite ini bisa dikatakan lebih dari cukup untuk kebutuhan masyarakat umum.
“Harusnya mencukupi kebutuhan masyarakat,” kata Fuel Terminal Manager Banggai Danang Agung Saputra saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (7/11/2023).
Halaman : 1 2 Selanjutnya