PALU, KABAR BENGGAWI – Upaya untuk menjadikan kawasan makam Imam Sya’ban sebagai cagar budaya dan wisata religi di Sulawesi Tengah nampaknya perlahan membuahkan hasil. Hal itu sebagaimana didukung oleh riset yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah.
Brida Sulawesi Tengah menyebut di Kabupaten Banggai Kepulaun memiliki potensi untuk dilakukan riset tentang syiar islam Imam Sya’ban.
Kepala Brida Sulawesi Tengah Farida Lamarauna memaparkan, riset syiar islam di Banggai Kepulauan bakal dijadikan potensi wisata religi dan kebudayaan islam Imam Sya’ban untuk Provinsi Sulawesi Tengah.
“Berada di Desa Lolantang, Bulagi Selatan, Banggai Kepulauan,” papar Farida saat menjadi narasumber dalam focus group discussion (FGD) Selat Makassar Summit 2024.
Selain potensi wisata religi, Ia menyebut Brida Sulawesi Tengah juga tengah melakukan riset tentang beberapa potensi Sulawesi Tengah yang dapat dikembangkan sebagai provinsi penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN).
Media Alkhairat menulis dalam laporannya kawasan kuburan Imam Sya’ban di desa Lolantang Banggai Kepulauan berangka tahun 168 Hijiriah. Petunjuk angka tahun 168 Hijriyah pada batu nisan an-najah hari wafatnya pemilik kubur sehingga dapat dipastikan bahwa Islam masuk ke daerah ini berkisar 12 abad.
Secara arkeologis kuburan Imam Sya’ban berbentuk perahu dengan tulisan Arab Melayu di bagian depan nisan maupun bagian belakang nisannya.
Nisan bagian depan bertuliskan nisan ini.0 mengingatkan bagi siapa saja, pesan kepada handai tolan dan kepada sesama manusia manakala hendak bertahlil dikuburnya harus karena Allah dan Rasulnya.
Nisan di kaki waktu meninggalnya Imam Sya’ban hari Rabu 04.00 WITA sore, 168 Hijiriah, meninggalkan dunia fana menuju alam baka dan innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Halaman : 1 2 Selanjutnya