OPINI : Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Kearifan Lokal

- Jurnalis

Sabtu, 20 Februari 2021 - 21:08 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah Paradigma Pendidikan Karakter Berkearifan Lokal Menuju Banggai Laut Berbudaya

Oleh : Rismanto M. Lasinta

Dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar, dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pembelajaran sendiri dalam KBBI berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.

Secara umum Pendidikan diartikan sebagai upaya pemerintah dalam menjembatani proses pembelajaran yang diorientasikan pada pengembangan potensi diri, yang berorientasi pada perubahan sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagai upaya mendorong tercapainya tujuan akhir pendidikan sebagaimana tersebut di atas, perubahan kebijakan Pemerintah juga selalu berubah sesuai perkembangan zaman, perubahan ini didesain dalam bentuk kebijakan baku kurikulum pembelajaran. Hingga pada akhirnya, pendidikan karakter menjadi “andalan” dalam konsep pendidikan Nasional menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sebelumnya diterapkan.

Sebagaimana diketahui khalayak, kurikulum Pendidikan Karakter saat ini menitikberatkan pada penilaian sikap peserta didik di lingkungan sekolah, nilai sikap menjadi syarat mutlak bagi kelulusan dan kenaikan kelas di berbagai lembaga satuan pendidikan. Perubahan sikap peserta didik menjadi lebih baik atau berakhlakul karimah tidak cukup dengan konsep umum pendidikan karakter yang berlaku secara nasional, kearifan lokal dalam suatu daerah juga sangat berperan aktif dalam mendukung perubahan sikap peserta didik itu sendiri.

 

Kearifan Lokal yang Berbudaya

Dalam buku yang berjudul “Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat (2015)” karya Eko A. Meinarno, Bambang Widianto, dan Rizka Halida, sebagaimana dilansir kompas.com, kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk secara turun-temurun.

Follow WhatsApp Channel www.kabarbenggawi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Rekomendasi untuk Anda

Ketidaknetralan ASN dalam Pilkada Banggai Laut, Ancaman bagi Demokrasi Lokal
Menuju Bangkep Emas 2030, Peluang dan Tantangan
Koreografi Kekuasaan
Kepala Desa Bukanlah Raja Yang Berkuasa
Banjir dan Perda RTRW, Sebuah Refleksi Bencana Berulang Banggai Laut
Harapan Orang Desa Di Marka Jalan Eoforia Politik 2024
Tadarus Demokrasi: Menghadapi Derasnya Informasi Ditahun Politik
Menilisik Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Berita ini 95 kali dibaca

Rekomendasi untuk Anda

Selasa, 26 November 2024 - 07:00 WITA

Ketidaknetralan ASN dalam Pilkada Banggai Laut, Ancaman bagi Demokrasi Lokal

Jumat, 18 Oktober 2024 - 15:44 WITA

Menuju Bangkep Emas 2030, Peluang dan Tantangan

Selasa, 30 Juli 2024 - 08:39 WITA

Koreografi Kekuasaan

Rabu, 10 Juli 2024 - 10:19 WITA

Kepala Desa Bukanlah Raja Yang Berkuasa

Jumat, 5 Juli 2024 - 10:43 WITA

Banjir dan Perda RTRW, Sebuah Refleksi Bencana Berulang Banggai Laut

Berita Terbaru

Advertorial

Perdana, Bupati Sofyan Kaepa Terbang Bersama Susi Air

Senin, 10 Mar 2025 - 15:30 WITA

Bangkep

Polres Bangkep Gencar Razia di Bulan Suci Ramadhan

Rabu, 5 Mar 2025 - 21:26 WITA