Mutiara Kehidupan

- Jurnalis

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 20:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Sambungan Edisi Pertama)

BACA JUGA :  Opini : Mutiara Kehidupan

Oleh : Rahmad Dj.Lasibani

Sikap yang ketiga yang harus dimiliki seorang muslim adalah menyambung tali kekeluargaan sekalipun tidak disukai. Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadits Qudsi “Amaranii rabbiiy an ashillar rahima wain ud-birtu” yang berarti “Allah memerintahkan kepadaku agar tetap menyambungkan kekeluargaan, sekalipun aku tidak disukainya.”

Hubungan kekeluargaan perlu dipelihara, sekalipun orang itu menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan. Sikap yang tidak wajar perlu dibalas dengan jiwa besar, sampai orang bersikap tidak baik itupun mengakui akan kebesaran jiwa kita.

Orang di zaman digital ini merasa tidak apa-apa, tidak merugi kalau memutuskan tali kekelurgaan. Besarnya jiwa individual dan selalu ingin menang sendiri, kadangkala menjadi alasan orang tega memutuskan tali kekeluargaan. Banyak faktor pada zaman ini yang menjadi penyebab orang-orang ingin memutuskan tali kekeluargaan. Hanya karena berbeda pendapat, berbeda pilihan, berbeda tujuan, berbeda partai, berbeda kepentingan dan masih banyak lagi yang menjadi alasan orang tak bertegur sapa tak dan memutuskan tali kekeluargaan. Padahal ajaran Rasul yang mulia sangat menjunjung tinggi persaudaraan dan kekeluargaan. Dan yang lebih jauh lagi, banyak orang rela memutuskan hubungan kekeluargaan hanya demi kepentingan orang lain yang dianggap telah membantu, telah banyak berkorban untuk diri dan kkelurganya, sementara yang lain tidak bisa memberikan keuntungan atau memberi sesuatu yang ia inginkan.

Follow WhatsApp Channel www.kabarbenggawi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Rekomendasi untuk Anda

Ketidaknetralan ASN dalam Pilkada Banggai Laut, Ancaman bagi Demokrasi Lokal
Menuju Bangkep Emas 2030, Peluang dan Tantangan
Koreografi Kekuasaan
Kepala Desa Bukanlah Raja Yang Berkuasa
Banjir dan Perda RTRW, Sebuah Refleksi Bencana Berulang Banggai Laut
Harapan Orang Desa Di Marka Jalan Eoforia Politik 2024
Tadarus Demokrasi: Menghadapi Derasnya Informasi Ditahun Politik
Menilisik Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Berita ini 4 kali dibaca

Rekomendasi untuk Anda

Selasa, 26 November 2024 - 07:00 WITA

Ketidaknetralan ASN dalam Pilkada Banggai Laut, Ancaman bagi Demokrasi Lokal

Jumat, 18 Oktober 2024 - 15:44 WITA

Menuju Bangkep Emas 2030, Peluang dan Tantangan

Selasa, 30 Juli 2024 - 08:39 WITA

Koreografi Kekuasaan

Rabu, 10 Juli 2024 - 10:19 WITA

Kepala Desa Bukanlah Raja Yang Berkuasa

Jumat, 5 Juli 2024 - 10:43 WITA

Banjir dan Perda RTRW, Sebuah Refleksi Bencana Berulang Banggai Laut

Berita Terbaru

Banggai Laut

Tradisi Malabot Tumbe, Merawat Persaudaraan Banggai dan Batui

Rabu, 4 Des 2024 - 23:20 WITA