Oleh : Rahmad Dj. Lasibani
Diera 1970-an. Kala itu saya masih duduk di Bangku Sekolah Dasar. Ada satu budaya Adi luhung yang hidup berkembang di tengah masyarakat. Tradisi itu adalah budaya gotong royong membuat minyak kelapa. Kebiasaan yang mengusung Kearifan Lokal ini, kini tergerus dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Saat itu, gotong royong membuat minyak kelapa adalah hal yang diharapkan oleh muda-mudi. Di mana pada moment membuat minyak kelapa secara gotong royong ini, muda-muda dapat saling bertemu, bercakap, bercanda bahkan sampai berlanjut menjadi pertunangan. Tidak sedikit teman-teman saya di kampung yang mendapatkan jodoh lewat momen pertemuan ini.
Tradisi membuat minyak kelapa secara gotong royong ini sudah sejak lama berkembang, bahkan saya belum lahir. Namun sayangnya, tradisi ini semakin hari semakin tergerus oleh perkembangan zaman dan kini hilang sama sekali.
Pada momen ini, kadangkala ada sebuah rumah tangga yang meminta kalangan muda- mudi untuk bergotong royong membuat minyak kelapa. Adakalanya juga kalangan muda-muda itu yang menawarkan diri untuk membantu sebuah keluarga yang hendak membuat minyak kelapa.
Proses pembuatan ini meliputi beberapa tahap.
Halaman : 1 2 Selanjutnya